Ratu IfthiharfiCharyna Ayu RizkyantiMuhammad Akhyar2024-10-032024-10-032024-08-27Ifthiharfi, R., Rizkyanti, C. A., & Akhyar, M. (2024). Korban kekerasan dalam pacaran yang sulit meninggalkan hubungannya. Jurnal Psikologi Sosial, 22(2), 163–176.2615-8558https://doi.org/10.7454/jps.2024.17https://hdl.handle.net/20.500.14576/336Kasus kekerasan dalam pacaran (KDP) menjadi salah satu kasus dengan angka tertinggi di Indonesia. Hanya saja, kebanyakan korban KDP memilih untuk bertahan dalam hubungannya dan mengampuni pasangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah strategi regulasi emosi memediasi hubungan antara komponen kelekatan romantis terhadap empati pada KDP. Partisipan penelitian merupakan korban KDP berusia 18-29 tahun (N= 367) yang berdomisili di pulau Jawa. Sampel penelitian dikumpulkan dengan menggunakan teknik volunteer (opt-in) panels, yaitu partisipan bersedia berpartisipasi dalam penelitian setelah melihat ajakan di laman situs web tanpa direkrut secara resmi. Penelitian ini menggunakan instrumen Basic Empathy Scale untuk mengukur empati afektif dan empati kognitif, Experiences in Close Relationships Inventory untuk mengukur komponen kelekatan romantis, yaitu avoidance dan anxiety serta Emotion Regulation Questionnaire untuk mengukur strategi regulasi emosi, yaitu reappraisal dan suppression. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis mediasi F. Hayes model ke-4. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi reappraisal memediasi pengaruh komponen avoidance terhadap empati afektif dan kognitif. Implikasi dalam penelitian ini untuk para terapis diharapkan dapat membentuk attachment positif pada korban KDP agar korban KDP dapat menstabilkan empati kognitif dan afektifnya serta tidak terjebak dalam hubungan yang terdapat kekerasan.idnCreative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 InternationalEmpati afektifEmpati kognitifKorban kekerasan dalam pacaran (KDP)Regulasi emosiKelekatan romantisKorban kekerasan dalam pacaran yang sulit meninggalkan hubungannyaArticle